Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 03:11:24【Kabar Kuliner】424 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(869)
Sebelumnya: 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
Selanjutnya: Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
Artikel Terkait
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
- Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
- Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- Tips aman dan nyaman menonton konser
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
Resep Populer
Rekomendasi

UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika

Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan

DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG

Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG

84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus